Keanekaragaman
Jumat, 17 Februari 2017
Revolusi Bulan
awardah42.blogspot.com
Bulan disebut juga dengan satelit Bumi, Bulan merupakan satelit alami bumi yang diperkirakan satelit alami terbesar ke-5 dalam sistem
Tata Surya. Bulan diketahui tidak memiliki sumber cahaya sendiri, adapun cahaya yang dipancarkan Bulan sebenarnya adalah berasal dari pantulan dari cahaya Matahari oleh permukaan bulan. Rata-rata jarak dari Bumi ke Bulan dari pusat ke pusat diperkirakan sekitar 384.403 km, setidaknya kurang lebih 30 kali diameter Bumi. Dimana diameter Bulan kurang lebih adalah 3.474 km, diameter ini sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi.
Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya sendiri. Adapun cahaya Bulan sebenarnya adalah pantulan cahaya Matahari oleh permukaan bulan. Bagian Bulan yang tampak dari Bumi merupakan bagian permukaan Bulan yang terkena paparan sinar Matahari. Ketika berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena sinar Matahari berubah-ubah. Oleh sebab itullah, Bulan jika dilihat dari Bumi juga memiliki bentuk yang berubah-ubah, perubahan bentuk ini disebut juga dengan fase-fase Bulan. Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.
1.
Hari pertama. Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
2.
Hari keempat. Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bu
lan sabit.
3.
Hari kedelapan. Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
4.
Hari kesebelas. Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
5.
Hari keempat belas. Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
6.
Hari ketujuh belas. Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
7.
Hari kedua puluh satu. Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
8.
Hari kedua puluh lima. Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati menunjukkan fase akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar